DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA VISI : MEWUJUDKAN MASYARAKAT KUTAI KARTANEGARA YANG SEJAHTERA DAN BERBAHAGIA, MISI : 1. MEMANTAFKAN REFORMASI BIROKRASI YANG BERSIH, EFEKTIF, EFISIEN, DAN MELAYANI 2. MENINGKATKAN PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERAKHLAK MULIA, UNGGUL DAN BERBUDAYA

Bentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK)

Kabupaten Kutai Kartanegara dan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur Bentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK)

Penulis : Nida & Vena
Editor : Budi & Fhatan
sumber Advokasi dan Pergerakan DPPKB Kab. Kukar

Artikel terkait telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kejar Turunkan Stunting di Tahun 2024, BKKBN Latih 200.000 Calon Tenaga Pendamping Keluarga.

 

    
            
Kepala BKKBN RI dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)  (nomor dua dari kiri) menerima audiensi Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Prof. DR. M. Rizal Damanik, PhD (Paling kiri) Bupati Kutai Kartanegara Drs. Edy Damansyah, M.Si (nomer dua dari kanan) dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kab.Kutai Kartanegara (paling kanan).
Jakarta, Kamis (25/11/2021). (Foto : Advokasi & Pergerakan DPPKB Kab.Kukar)   
 
 
Drs. Edi Damansyah, M.Si Bupati Kutai Kartanegara dan dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) Kepala BKKBN RI

Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam rangka membangun komitmen bersama dan meningkatkan koordinasi dalam pelaksanaan konvergensi percepatan penuruan stunting. Maka KP2S Kabupaten Kutai Kartanegara mebentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) Provinsi Kalimantan Timur Dan Kalimantan Utara.

PKB dan PLKB Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur membentuk Pendamping Keluarga (TPK). Dalam satu Kalurahan TPK akan terdiri dari 4 orang Kader IMP, 4 orang Kader PKK dan Bidan Desa. Tugas dari Tim Pendamping Keluarga adalah  melakukan serangkaian kegiatan terhadap keluarga yang memiliki ibu hamil, pasca salin, anak dibawah 5 tahun dan calon pengantin/calon PUS untuk deteksi dini faktor stunting dan melakukan upaya meminimalisir atau pencegahan pengaruh faktor risiko stunting. Berbagai  kegiatan yang akan dilakukan seperti Penyuluhan KIE, Fasilitasi Rujukan Pelayanan, Fasilitasi Program Bantuan dan Surveilance.